sponsor

Kopi Mulai Menjadi Idaman Masyarakat Indonesia


Dikutip dari TRIBUNNEWS.COM, beberapa tahun terakhir ini masyarakat indonesia semakin gemar meminum kopi. Bayak pula yang meminum kopi yang masih fresh dan tidak dari minuman kopi kemasan.

Selain itu banyak yang awalnya hanya jadi pecinta kopi tapi kini mereka mulai memulai bisnis industri kopi. Hal itu terjadi hampir di seluruh penjuru Indonesia.

Selain itu, semenjak tahun 2010 sampai ketika ini, Banyak pecinta kopi dari Yogyakarta ini mulai merambah ke sektor industri kopi dan mendirikan Coffee Shop yang tersebar di seluruh kawasan di Yogyakarta. 


Salah satunya yang dilakukan oleh Muhammad Fadil, salah satu pemilik coffe shop di Yogyakarta, yang menamai kedainya dengan nama The Point Coffe.
Awalnya ia hanyalah seorang penikmat kopi dan terus memperbanyak pengetahuannya tentang kopi.

Di awal tahun 2016, iapun memberanikan diri membuka peluang di industri kopi bersama teman-temannya sesama pecinta kopi di Yogyakarta.
Fadil, begitu ia biasa disapa, bersama kedai kopinya menjual banyak sekali macam kopi. Namun ia lebih banyak menjual kopi dari biji kopi asal Indonesia.

Di antaranya seperti Gayo, Manglayang, Krinci, Dolok, Bali, Lati Mojong dan masih banyak lagi. Fadil beralasan, kualitas kopi yang dimiliki Indonesia mempunyai kualitas yang bisa bersaing dengan kopi-kopi yang berasal dari luar Indonesia.

"Harganya sendiri lebih murah, alasannya masih dari negeri sendiri. Dan kini developingpengembangan kopi di Indonesia pun sudah berkembang. 

Sebagian kopi udah banyak malah bisa menyaingi kualitas impor. Kenapa harus cari impor, sementara kualitas kopi di Indonesia kualitasnya sama bagusnya dan nggak mahal," ujar Fadil ketika ditemui dalam program Thousand Cups From Jogja, Minggu (2/10/2016) kemarin di Sahid J-Walk Yogyakarta, yang digelar oleh Barista Koffie Lovers (BKVR) Jogja untuk memperingati International Coffe Day 2016, yang jatuh pada 1 Oktober dalam setiap tahunnya.

"Kualitasnya nggak kalah. Malah banyak orang (khusunya masyarakat Yogyakarta), lebih apresiatif terhadap kopi-kopi Indonesia," lanjut Fadil.

Panitia Thousand Cups From Jogja, Fandy Hanifan yang juga seorang penggiat kopi di Yogyakarta melanjutkan, beberapa tahun di belakang sampai ketika ini pun diakuinya kopi-kopi dari banyak sekali wilayah di Indonesia sudah mulai unjuk gigi untuk pertanda potensi yang mereka miliki.

"Contohnya menyerupai biji-biji kopi dari Klaten, Banjarnegara, bahkan dari Merapi pun sudah mulai pertanda kualitas yang mereka miliki," tutur laki-laki yang biasa disapa Ifan ini.

Dan di Yogyakarta sendiri berdasarkan Ifan pasar kopi yang banyak diminati oleh masyarakatnya yaitu kopi-kopi yang berasal dari banyak sekali kawasan di Indonesia.
Kopi Gayo, yang berasal dari Aceh merupakan salah satu jenis kopi yang banyak diminati oleh masyarakat Yogyakarta.

"Budaya ngopi di Yogyakarta semakin hari semakin meningkat dalam setiap tahunnya. Contohnya menyerupai program yang kami gelar sekarang," paparnya.
Di tahun sebelumnya, ialah pada tahun 2015, pihaknya menggelar program serupa di Taman Kuliner Condongcatur. Saat itu lebih dari 1.000 cup kopi diminum oleh masyarakat Yogyakartadalam gelarannya.

Untuk tahun ini Ifan bersama teman-temannya di BKVR bisa membagikan secara gratis 10 ribu cup kopi kepada masyarakat dalam kurun waktu lebih dari dua jam.
Dari situ sudah terlihat bagaimana minat masyarakat Yogyakartameningkat untuk meminum kopi-kopi berkualitas, dan meninggalkan kopi-kopi kemasan yang disinyalir mempunyai kualitas yang sangat rendah, dengan banyak sekali adonan yang sanggup mengganggu kesehatan.

Baca Juga : JENIS-JENIS KOPI YANG WAJIB KAMU TAU

"Dalam program inipun bisa dikatakan sebagai ajang pertemuan antara pecinta kopi, dan para pelaku industri kopi. Di sini mereka bisa saling bertukar pengetahuan mengenai kopi," tambahnya.

Comments