Coffea Liberica - Kopi Liberica (Liberika) tumbuh liar di daratan afrika, di gadang-gadang flora ini tumbuh di negara Liberia. Kopi Liberika mempunyai ketahanan penyakit luar biasa dibanding tumbuhan kopi arabika lantaran itulah Varietas, Bentuk, dan Karakter Kopi Liberica layak di bahas.
Varietas kopi liberika yang banyak terkenal di Indonesia varietas Ardoniana dan duvrei. Ditahun 2014 peneliti kopi liberika mengembang varietas Libtukom yang mempunyai kelebihan tahan terhadap penyakit hama karat daun, sanggup di tanama di dataran rendah, dan di tanah gambut.
Bentuk biji kopi liberika sedikit lebih besar dan mempunyai kandungan air yang banyak. Bentuk biji sangat nampak sekali perbedaannya di bandingan dengan bentuk biji robusta dan arabika.
Pada awalnya di masa ke 19 tumbuhan kopi liberica ini tidak di kenal, kopi ini menjadi terkenal sesudah di bawa oleh kolonial Belanda ke Indonesia. Lalu petani kopi zaman dahulu mencoba mengawinkan biji kopi liberica dengan kopi arabika, dan kesannya kurang bagus.
Tujuan mengawinkan kopi arabika dengan kopi liberika ini tidak lainnya yaitu biar tumbuhan kopi arabika tahan terhadap penyakit terutama penyakit daun. Coffea Liberica memang terkenal dengan ketahanan penyakit di ekspresi dominan apapun, namun produksinya sangat sedikit di banding arabika dan robusta.
Untuk wilayah asia, kopi liberika hanya di tumbuh Indonesia, malaysia, Filipina, tahailand, vietnam, dan Timor Leste. Untuk di Indonesia sendiri kopi liberika di produksi di Sumatera yaitu Jambi dan bengkulu.
Ukuran buah kopi liberica cukup besar ukuran 18-30mm, dan bentuk kopi liberika bundar dan lonjong. Dalam 1 buahnya terdapat 2 biji yang masing-masing mempunyai ukuran 7-15mm. Perbedaan kopi liberica dengan kopi arabika dari segi buah yang sangat mencolok.
Mengapa kopi liberika jarang di budidayakan? dan mengapa kopi liberika produksinya tidak sebabnya arabika dan robusta? Sebenarnya produksi dan budidaya tumbuhan kopi liberika sanggup sebanyak kopi lainnya.
Namun lantaran susutnya mencapai 90% dari kopi lembap maka petani enggan membuatkan kopi ini. Kopi liberika kering hanya 10% dari kopi basah, susut yang sangat tajam menciptakan biaya produksi membangkak kalau di jual keringan.
Namun lantaran susutnya mencapai 90% dari kopi lembap maka petani enggan membuatkan kopi ini. Kopi liberika kering hanya 10% dari kopi basah, susut yang sangat tajam menciptakan biaya produksi membangkak kalau di jual keringan.
Tanaman kopi liberika sanggup tumbuh di ketinggian 400-1500dpl, dengan curah hujan 1500-2500mm pertahunnya. Kopi liberica juga sanggup tumbuh di suhu 27-30 derajat celcius.
Kopi liberika sedikit sekali di perdagangkan tingkat internasional, paling banyak kopi arabika 70%, Kopi robusta 28%, kemudian sisanya kopi Liberika dan excelsa. Kopi liberika yang ada di Indonesia di ekspor ke Malaysia lantaran Malaysia konsumen terbesar kopi liberika, dan sisanya di jual lokal saja.
Kopi Liberica dan Kopi arabika yummy mana? Kopi liberika dan kopi robusta lebih yummy mana? Enak atau tidaknya tergantung proses dari penanaman sampai penyajian. Penanaman yang baik sampai penyajian yang baik akan menghasilkan minuman kopi yang nikmat di minum kapan saja dan dimana saja.
Comments
Post a Comment